A. Perawatan Ternak
Perawatan merupakan salah satu bagian daripada pemeliharaan
ternak yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Beberapa perawatan penting yang
harus dilakukan secara rutin dalam pemeliharaan ternak yaitu domba kambing
antara lain:
1). Memandikan
Ternak yang tidak pernah dimandikan, maka bulunya akan
kotor, gembel dan lembab terutama domba yang tidak pernah dicukur bulunya.
Keadaan seperti ini merupakan tempat yang baik untuk bersarangnya kuman
penyakit, parasit dan jamur yang dapat membahayakan terhadap kesehatan ternak.
Tujuan memandikan ternak yaitu untuk menjaga kesehatan
ternak dari kuman penyakit, parasit dan jamur yang bersarang dalam bulu. Ternak
yang dimandikan tampak lebih bersih, menarik dan lebih sehat. Sebaiknya ternak
dapat dimandikan secara rutin untuk jantan seminggu sekali sedangkan betina
dapat
dimandikan sebulan sekali. Dalam memandikan ternak jantan
dapat di dalam kandang atau dapat dilakukan di luar kandang atau di tempat
pemandian (sumur dan kolam renang), sedangkan ternak betina dimandikan di dalam
kandang sekaligus untuk sanitasi kandang.
2). Pencukuran bulu
Domba yang tidak pernah dicukur bulunya akan menjadi gembel
dan akan sulit untuk dibersihkan, kondisi bulu yang seperti ini merupakan
tempat yang baik untuk bersarangnya penyakit, parasit dan jamur yang dapat membahayakan
kesehatan ternak.
Tujuan dilakukan pencukuran yaitu untuk menjaga kesehatan
dari kuman penyakit, parasit-parasit luar (ekto parasit) seperti kutu serta
penyakit kulit lainnya yang disebabkan oleh jamur. Selain untuk pencegahan
penyakit, pencukuran juga dilakukan untuk memperindah domba terutama pejantan.
Pada betina, seluruh rambut yang menempel di badan dipotong sedangkan pada
jantan biasanya disisakan pada bagian leher (jenggot) dan punggung bagian depan
untuk menambah kesan kejantanan dan keindahan ternak.Sebelum dicukur sebaiknya
domba dimandikan terlebih dahulu agar dalam pelaksanaan pencukuran lebih mudah.
Pencukuran dapat dilakukan setahun 1 sampai 2 kali pada
betina, sedangkan pada pejantan dilakukan setiap 3 sampai 4 bulan karena
pejantan harus selalu kawin dan jika rambutnya panjang akan mengganggu
aktivitas perkawinan, juga mengurangi keindahan. Pencukuran yang pertama
dilakukan pada waktu domba telah berumur lebih dari 6 bulan agar domba tidak
stress.
3). Pembutrikan
Pembutrikan merupakan kegiatan khusus dalam perawatan anak
jantan dan jantan muda serta jantan dewasa. Pembutrikan merupakan pemotongan
bulu disekitar tanduk khusus untuk domba garut jantan. Bulu disekitar tanduk dipotong
sampai bersih karena bulu disekitar tanduk tersbut akan tumbuh dengan baik dan
cepat sehingga dapat menghambat daripada pertumbuhan tanduk, karena tanduk dan
bulu akan berebutan makanan, sehingga dengan dilakukan pembutrikan ini tanduk
akan tumbuh dengan cepat.
Anak jantan mulai dibutrik pada umur satu bulan dan selanjutnya
dibutrik setiap bulan untuk mempercepat proses pertumbuhan tanduk. Pada domba
garut perawatan tanduk merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi
daya jual domba tersebut.
Selain untuk mempercepat pertumbuhan tanduk, khususnya pada
pejantan dewasa akan menyebabkan kerusakan pada tanduk yaitu tanduk akan mudah
keropos dan pecah dan apabila diadukan maka tanduk akan pecah.
4). Pemotongan kuku
Pemotongan kuku merupakan salah satu dari kegiatan perawatan
kesehatan DOKA. Kuku yang panjang akan mengganggu proses pertumbuhan anak,
karena anak akan berjalan dengan tidak wajar akibat terganggu oleh kuku.
Cara berjalan yang tidak wajar tersebut akan terus terbawa
sampai dewasa, hal ini akan menurunkan nilai jual. Pada domba dewasa,
pemotongan kuku juga merupakan langkah preventif terhadap kemungkinan
terjangkitnya penyakit kuku (pododermatitis) akibat banyak terselipnya
kuman-kuman penyakit pada sela-sela kuku. Selain itu kuku yang panjang terutama
pada jantan akan mengganggu proses perkawinan karena pejantan tidak bisa
berdiri secara sempurna.
Jika kuku tersebut patah maka akan mengakibatkan luka dan
infeksi. Pemotongan kuku pada anak dimulai sejak anak berumur 6 bulan dan
selanjutnya dilakukan seperti pada induk betina dan pejantan, yaitu 3-6 bulan
sekali.
5). Pemberian telur dan madu
Pemberian telur dan madu ini khusus dilakukan pada domba
pejantan pemacek, dengan tujuan untuk meningkatkan stamina, menjaga kesehatan
dan memperbanyak sel telur yang dihasilkan. Pemberian telur ini biasanya diberikan setelah jantan melakukan perkawinan
atau pada saat menjelang pejantan tersebut akan turun lapang (diadukan). Dosis pemberian yaitu 1 telur dicampur dengan
madu sebanyajk 3 sendok teh, dan pemberiannya dengan cara dicekokkan.
6). Perbaikan dan pemeliharaan tanduk
Perbaikan tanduk ini jarang dilakukan. Perbaikan tanduk
hanya akan dilakukan jika terdapat domba jantan yang tanduknya tidak simetris
atau tanduknya rapat sampai menusuk ke lehernya, maka tanduk tersebut segera
untuk diperbaiki. Cara perbaikan tanduk masih bersifat tradisional yaitu dengan
cara tanduknya dibakar dengan mengggunakan bara api. Sebelum dilakukan
pembakaran tanduk, tanduk tersebut diolesi dengan menggunakan kecap yang telah
dicampur dengan minyak.
Tujuan pemberian kecap dan minyak pada saat pembakaran yaitu agar tanduk tidak terbakar dan gosong. Pembakaran tanduk ini biasanya dengan menggunakan obor, dimana api ditiup-tiupkan pada bagian tanduk yang akan diperbaiki. Prinsip dari pembakaran tersebut yaitu hanya untuk membuat tanduk tidak keras (agar empuk) pada saat diperbaiki (ditarik), jadi dalam proses pembakarannya api diusahakan hanya menghangatkan tanduk saja, api tidak boleh terus mengenai tanduk. Setelah dibakar dan tanduk terasa sudah empuk maka tanduk ditarik atau diperbaiki dengan menggunakan tangan atau besi yang berlubang. Perbaikan tanduk dilakukan pertama kali pada saat ternak mencapai umur minimal 1 tahun (SP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar